Kajian Safiinah An Najah BAB Membatalkan Wudhu'
Kajian Safiinah An Najah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Senin, 10 April 2017
⏰ 20:00 WIB - 23:00 WIB
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
▶ BAB : Membatalkan Wudhu'◀
Lafadz Arob
(فَصْلٌ) نَوَاقِضُ الْوُضُوْءِاَرْبَعَةُ اَشْيَاء
اَلْأَوَّلُ : الْخَارِجُ مِنْ اَحَدِالسَّبِيْلَيْنِ مِنْ قُبُلٍ اَوْدُبُرٍ رِيْحٌ اَوْغَيْرُهُ اِلاَّ الْمَنِيِّ
اَلثَّانِيْ : زَوَالُ الْعَقْلِ بِنَوْمٍ اَوْغَيْرِهِ اِلاَّ نَوْمَ قَاعدٍ مُمْكِنٍ مَقْعَدَهُ مِنَ الْأَرْضِ
اَلثَّالِثُ : اِلْتِقَاءُ بَشَرَتِيْ رَجُلٍ وَامْرَأَةٍكَبِيْرَيْنِ اَجْنَبِيَّيْنِ مِنْ غَيْرٍ حَاءِلٍ
ٍ اَلرَّابِعُ : مَسُّ قُبُلِ الْاَدَمِيِّ اَوْ حَلْقَةِ دُبُرِهِ بِبَطْنِ الرَّاحَةِ اَوْبُطُوْنِ الْأَصَابِعِ.
Lafadz Latin
Nawaaqidul Wudhuui Arba'atu Asyyaa-a : Al-Awwalu Al Khooriju Min Ihdassabilaini Minal Qubuli Wadduuri Riihun Aw Ghoyruhu Illal Maniyya , Ats-Tsaani Zawaalul 'Aqli Binaumin Aw Ghoyrihi Illaa Nauma Qoo'idin Mumakkanin Maq'adahu Minal Ardhi , Ats-Tsaalitsu Iltiqoou Basyarotai Rojulin Wamroatin Kabiiroini Ajnabiyyaini Min Ghoyri Haailin , Ar-Roobi'u Massu Qubulil Aadamiyyi Aw Halqoti Duburihi Bibathnil Kaffi Aw Buthuunil Ashoobi'i.
Terjemah :
Hal yang membatalkan wudhu' ada empat, yaitu:
1⃣ Apabila keluar sesuatu dari salah satu dua lubang (kemaluan atau qubul) seperti angin dan lainnya, kecuali air mani.
2⃣ Hilang akal seperti tidur dan lain lain, kecuali tidur dalam keadaan duduk rapat bagian punggung dan pantatnya dengan tempat duduknya (sehingga yakin tidak keluar angin sewaktu tidur tersebut).
3⃣ Bersentuhan antara kulit laki–laki dengan kulit perempuan yang bukan muhram baginya dan tidak ada penghalang.
4⃣ Menyentuh kemaluan orang lain atau dirinya sendiri atau menyentuh tempat pelipis dubur (kerucut sekeliling) dengan telapak tangan atau telapak jarinya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Kumpulan PERTANYAAN dan JAWABAN
WAG SANINDO A
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hal yang Membatalkan Wudhu'
mengapa air mani dalam pengecualian ?
💠Air Mani (sperma) Suci Atau Najis?
Yang lebih kuat dari pendapat ulama bahwa mani adalah suci.
Dalilnya adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasanya 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata :
وَلَقَدْ رَأَيْتُنِى أَفْرُكُهُ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَرْكًا فَيُصَلِّى فِيهِ
"ٍSungguh aku dahulu menggosoknya (mengeriknya) dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau shalat dengannya" (HR. Muslim)
Kalau mani itu najis maka tidak cukup hanya menggosoknya, akan tetapi harus dengan membersihkan semuanya dengan air.
Berkata Syeikhul Islam rahimahullahu:
الأصل وجوب تطهير الثياب من الأنجاس قليلها وكثيرها فإذا ثبت جواز حمل قليله في الصلاة ثبت ذلك في كثيره فإن القياس لا يفرق بينهما
"Pada asalnya wajib membersihkan pakaian dari semua najis sedikitnya dan banyaknya, maka apabila diperbolehkan yang sedikit di dalam shalat maka diperbolehkan juga banyaknya, karena qiyas tidak membedakan antara keduanya" (Majmu Al-Fatawa 21/589)
Namun yang lebih utama adalah membersihkan air mani dengan air karena meski suci mani adalah sesuatu yang menjijikkan, seperti halnya dahak.
Sebagaimana ucapan Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma:
إِنَّمَا هُوَ بِمَنْزِلَةِ النُّخَام وَالْبُزَاقِ أَمِطْهُ عَنْكَ بِإِذْخِرَةٍ .
"Dia (mani) itu seperti dahak dan ludah, hilangkanlah dengan idzkhirah (sejenis rumput yang harum baunya)" (Dikeluarkan oleh Ad-Daruquthny di dalam As-Sunan 1/225 no:448 , cet. Mu'assasatur Risalah)
Oleh karena itu terkadang 'Aisyah radhiyallahu 'anhaa membersihkan air mani tersebut dengan air, dari Sulaiman bin Yasaar rahimahullah beliau berkata:
سألت عائشة عن المني يصيب الثوب فقالت كنت أغسله من ثوب رسول الله صلى الله عليه و سلم فيخرج إلى الصلاة وأثر الغسل في ثوبه بقع الماء
"Aku bertanya kepada 'Aisyah tentang air mani yang mengenai pakaian, maka beliau menjawab: Dahulu aku mencucinya dari pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau pergi shalat dan bekas cucian di pakaiannya berupa noda air" (Muttafaqun 'alaihi).
Berkata Ibnu 'Abbaas radhiyallahu 'anhuma:
إذا احتلمت في ثوبك فأمطه بإذخرة أو خرقة ولا تغسله إن شئت إلا أن تقذر أو تكره أن يرى في ثوبك
"Apabila kamu mimpi basah dan air mani mengenai pakaianmu maka usaplah dengan idzkhirah (sejenis rumput) atau secarik kain dan jangan dicuci kalau kamu mau, kecuali kalau kamu merasa jijik dan kamu tidak suka kalau hal itu terlihat pada pakaianmu" (Dikeluarkan oleh Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf 1/368 no: 1438)
Berkata At-Tirmidzy rahimahullahu:
وَحَدِيثُ عَائِشَةَ أَنَّهَا غَسَلَتْ مَنِيًّا مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- - لَيْسَ بِمُخَالِفٍ لِحَدِيثِ الْفَرْكِ لأَنَّهُ وَإِنْ كَانَ الْفَرْكُ يُجْزِئُ فَقَدْ يُسْتَحَبُّ لِلرَّجُلِ أَنْ لاَ يُرَى عَلَى ثَوْبِهِ أَثَرُهُ
"Dan hadist 'Aisyah dimana beliau mencuci mani dari pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bertentangan dengan hadist yang menyatakan bahwa 'Aisyah menggosok mani tersebut, karena meskipun bila digosok sudah mencukupi akan tetapi dianjurkan untuk menghilangkan bekasnya" (Sunan At-Tirmidzy 1/201-202 )
أما المني فإنه طاهر لا يلزم غسل ما أصابه إلا على سبيل إزالة الأثر فقط
"Adapun mani maka dia suci, tidak wajib mencuci apa yang dikenainya kecuali hanya sekedar menghilangkan bekas saja" (Majmu' Fatawa wa Rasail 11/222 no:169 )
Wallahu a'lam.
Apakah batal memegang kemaluan hewan ?
💠إعانة الطالبين ١/٦١-٦٣
.وثالثها أى و ثالث نواقض الوضوء مس فرج آدمي أو محل قطعه ولو لميت أو صغير
وخرج بآدمي فرج البهيمة إذ لا يشتهى ومن ثم جاز النظر إليه أى إلى فرج البهيمة ومحله إن لم ينظر إليه بشهوة وإلا حرم كما هو ظاهر.
Secara simplenya memegang farji atau kemaluan binatang tidak membatalkan wudhu karena farji binatang pd umumnya tdk membuat syahwat
📌 Bagaimana jika membuat syahwat?
📌 Hukum yang diterapkan pada pandangan umum manusia. Karena farji binatang tidak disyahwati untuk istimta .
Jika ada yang syahwat maka haram . Khusus bagi dia
Bagaimana sholatnya seseorang ketika tidur dalam keadaan duduk, lalu sholat dan setelahnya baru ada yang memberi tahu bahwa tidurnya tadi kentut ?
💠Menurut pendapat saya, belum ada ibarohnya
Pertama kemantaban hati kita.
Kedua Allah mema'fu perkara yang tidak kita ketahui.
Ketiga ketika kita sudah tau, baiknya kita mengulang sholat agar lebih mantab lagi.
Apakah diwajibkan membaca bacaan setelah wudhu ?
💠Setau saya itu disunnahkan karena di dlm hadits dijelaskan bahwa pada hari kiamat wajah umat Nabi Muhammad itu berkilau kilau sebab bekas air wudhu, dan dianjurkan tidak mengusapnya.
وعن أبي هريرة قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول (إن أمتي يأتون يوم القيامة غرا محجلين ، من أثر الوضوء ، فمن استطاع منكم ان يطيل غرته فليفعل) *متفق عليه ، واللفظ لمسلم.
WAG Santri Indonesia E
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
1. Ada sebagian temen ketika wudhu bagian membasuh kaki ia berbicara.itu gmn kak?*
♻ Imam al-Buhuti Al-Hambali dalam Kasyaful Qana’ mengatakan:
ولا يسن الكلام على الوضوء، بل يكره؛ قاله جماعة، قال في الفروع: والمراد بغير ذكر الله، كما صرح به جماعة، والمراد بالكراهية ترك الأولى…مع أن ابن الجوزي وغيره لم يذكروه فيما يكره
“Tidak dianjurkan untuk berbicara ketika berwudhu, bahkan dimakruhkan. Ini adalah pendapat sekelompok ulama. Maksud makruhnya berbicara di sini adalah berbicara yang isinya bukan dzikir kepada Allah, sebagaimana keterangan sekelompok ulama. Dan makna makruh dalam masalah ini adalah: kurang afdhal…
Sementara itu, Ibnul Jauzi dan beberapa ulama lainnya, menganggap berbicara ketika wudhu sebagai perbuatan yang tidak dimakruhkan. (Lihat Kasyaful Qana’, 1:103)
♻ Namun perlu diketahui bahwa tidak ada satupun ulama yang mengharamkan berbicara ketika wudhu.
ولم يحرم الحديث أثناء الوضوء أحد، فهو جائز مع الكراهة وتركه أولى
“Tidak ada satupun ulama yang mengharamkan berbicara ketika wudhu. Karena itu, berbicara pada saat wudhu dibolehkan, hanya saja hukumnya makruh, kurang utama.”
(Fatawa Syabakah, no. 14793)
2. Maaf utk point nomor satu itu kok keluarnya air mani tidak membatalkan wudhu?
♻ Tidak membatalkan wudu tapi wajib mandi besar,,tidak membatalkan wudu dikarenakan air mani itu suci..
(التقريرات االسديدة في المسائل المفيدة ص 115-116)
المني يوجب الغسل ولا ينقض الوضوء وهو طاهر
(Mani mewajibkan mandi dan tidak membatalkan wudlu dan dia suci)
♻ Dalam kitab Kasyifatus saja disebutkan bahwa :
👉 Secara khusus tidak membatalkan krn ia mewajibkan hal yg lbh besar yaitu mandi hadats atau wajib...
👉 Namun secara umum merupakan hal mewajibkan wudlu..krn termasuk keluar dr anu 👇
(كاشفة السجا شرح سفينة النجا)
(إلا المني) أي الموجب للغسل فلا نقض به كأن أمني بمجرد نظره وهو التأمل برؤية العين لأنه أوجب أعظم الأمرين وهو الغسل بخصوص كونه منياً فلا يوجب أدونهما وهو الوضوء بعموم كونه خارجاً.
NB:
Memang kitab satau dengan kitab yg lainy berbeda...dan setiap kitab ada tujuanya👇
Dalam (Mukhtashor Fikhil Islami) disebutkan semua hal yg menyebabkan mandi wajib adalah pembatal wudlu...
3. Mau nanya nomor 3 boleh, yang kategori mahrom itu siapa saja ? Apa suami/istri termasuk mahrom ?
♻ Mahram itu semua orang yg haram dinikahi, saudara, bapak, paman, dll
4. Lha kalo yg ini kak..ada nenek yg cara wudhunya salah kaprah.ketika dibenarkan beliaunya malah menyalah yg membenarkan.beliau mengatakan orang terdahulu mengajarinya spt itu..
♻ Kewajiban kita hanya menyampaikan dan mengingatkan.
♻ Istilahnya kita hanya bs membatu hidayatul irsyad sedangkan hidayatut taufiq sepenuhnya milik Allah SWT...akan diberikan kepada hamba yang Dia kehendaki.
So jika dia tidak menerima nasehat kita sedangkan dia masih sehat akal pikiran...fahisabuhy alallahu, maka urusanya dengan Allah SWT.
📚 Referensi :
📕 Taqrirus Sadidah 115-156
📙 Fatawa Syabakah, no 14793
📒 Kasyifatus Saja
📘 Mukhtasharu Fiqhil Islami
WAG SANINDO K
Ini mbak / kang / neng ..nomor 1 bisaa lebih dii jelaska lagii ?
Keluarnya sesuatu dr salah 1 dr 2 jalan (qubul & dubur) itu membatalkan wudhu, kcuali mani.
Mani itu gak membatalkan wudhu, karena mewajibkan perkara yg lebih besar, yaitu mandi besar 🔮
Saya ingin bertanya.. Apakah perbedaan mani,mazi,dan wadi ?
💎Mani : cairan putih, kluarnya memancar sebab syahwat, dan merasa nikmat ketika kluar dan lemas stelah kluar (Hukum nya suci, tdk membatalkan tapi mewajibkan mandi besar)
💎Madzi : cairan putih agak bening, kluar karena syahwat yg tdk memuncak (Hukum nya najis, membatalkan wudhu dan tdk mewajibkan mandi besar)
💎Wadi : cairan putih keruh sprti lendir, biasanya kluar stelah kencing sbab kecapek an jg (Hukum nya najis, membatalkan wudhu dan tdk mewajibkan mandi besar) 🔮
Saya mau tanya, tanah yang menempel ke kaki yang basah itu najis apa dima'fu? Kan
Komentar
Posting Komentar